Sunday, December 2, 2012

Makna Cinta Sejat Itu..?

A bingung mau update artikel apa, ini hanya sebatas mengungkapkan isi hati serta pendapat a semata, yupz, untuk bacaan Yeni saja. Selayaknya cinta sejati itu kita curahkan hanya kepada Nabi Muhammad SAW, kepada Allah SWT dan kepada kedua orang tua. Namun terkadang kita lupa selalu menempatkan mereka dibawah cinta kita kepada pasangan kita yang sering kita sebut pacar. Bahkan posisi mereka yang agung justru jauh dibawah pacar. Dan kalau kita renungkan, cinta kita kepada pacar lebih cenderung nafsu karena rasa ingin memiliki yang cukup besar, Bahkan terkadang kita lebih menuruti apa keinginan pacar ketimbang apa keinginan orang tua.

Tapi, apakah benar cinta sejati itu ada? Cinta orang tua terhadap anaknya apakah juga cinta sejati? sekarang ini Apakah ada cinta yang tulus dan besar seperti cintanya Rosululloh SAW terhadap umatnya?

Ada sebuah cerita, disebuah keluarga yang rukun dan makmur, ibu dan ayah, serta kedua anaknya yang satu laki-laki dan yang satu perempuan. Kedua anaknya beranjak dewasa, yang laki-laki kemudian mendaftar menjadi seorang tentara dan akhirnya lulus dan menjalani pendidikan kemiliteran. Sungguh bangga kedua orang tuanya, sang ibu tak henti-hentinya berucap syukur karena anak laki-laki yang dicintainya kini telah menjadi seorang permiwa militer.

Suatu saat, si anak ini ditugaskan ke daerah konflik, dimana disana terjadi perang saudara. Ayah dan Ibunya terutama sang Ibu seakan tak rela anaknya harus bertugas kedaerah konflik untuk mengamankan situasi, Ibunya saking cintanya gak mau anaknya terjadi hal yang tidak diinginkan. Tapi Si anak tak bisa menolak tugas yang diberikan oleh negara. Orang tuanya pun pasrah melepas dengan bangga anak kesayangannya itu.

Hari demi-hari, bulan demi bulan, si Ibu selalu melihat foto anaknya dari rumah, meratapi nasib anaknya yang sedang tugas. Keadaan perang sering diberitakan di TV, Korban-korban pun berjatuhan dari kedua belah pihak, banyak tentara yang tewas atau sekedar cacat karena terkena Bom dan lain sebaginya. Hingga suatu saat, Ada kabar kalau pasukan yang membawa anaknya sudah selesai masa tugasnya dan akan segera pulang kekampung halaman masing-masing.

Telepon pun berdering, Ibu pun mengangkat teleponnya. Dari kejauhan terdengar suara Anak laki-laki kesayangannya.

Anak :" Assalamualaikum.."
Ibu: " Waalaikum salam, anakku..?"
Anak:"Iya ibu, ini saya, Alhamdulillah saya sudah selesai bertugas ibu.."

Ibu pun gembira mendengar berita tersebut, bapaknyapun dipanggil beserta kakak perempuannya agar bisa melakukan percakapan sama-sama.

Anak:" Ibu, saya akan pulang Bu.."
Ibu:"Anakku, lekaslah pulang sayang, ibu dan bapak semuanya merindukan kamu.. lekaslah pulang, ibu kangen..kami semua kangen dengan kamu"

Anak:"Iya ibu, tapi saya ingin bertanya kepada Ibu, Jika saya membawa teman saya, dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi, orang tuanya sudah lama meninggal, hanya ada Bibinya. Saya ingin mengajaknya tinggal bersama kita dirumah, Kasian dia ibu, dia kedua kakinya putus karena terkena Bom saat bertugas, Bagaimana pendapat ibu?"

Ibu:"Anakku, kenapa dia tidak kerumah Bibinya saja, tapi rumah kita kan kecil, ibu khawatir sayang".

Anak:" Khawatir kenapa ibu?"
Ibu:"Ibu khawatir nanti kehadirannya menjadi merepotkan kita. Terlebih dia kan tidak punya kaki, dia juga masih ada Bibinya, sebaiknya dipikirkan dulu anakku, Cepatlah pulang, Ibu kangen kamu".

Anak:"Tapi kasihan ibu, Bagaimana kalau seandainya aku yang cacat terkena Bom ibu, Kasihan dia tidak punya keluarga lagi?"

Ibu:"anakku, ibu mengerti, tapi sebaiknya dipikirkan dulu, Jangan sampai dia menjadi mengganggu aktifitas dirumah".

Anak:"Iya ibu, aku juga faham, mungkin saja dia akan menjadi beban, terlebih dia cacat, hidupnya selalu membutuhkan orang dsekitar.

Seketika anak itu terdiam setelah mendengar penjelasan Ibunya, Memang benar, kalau harus mengurus seseorang yang cacat memang akan menjadi merepotkan.

Anak:" Ya sudah ibu, sudah dulu telponnya ya Ibu, Assalamualaikum".

Ibu:"Lekaslah pulang anakku, ibu kangen, Waalaikum salam".

Tak lama kemudian , keluarga tersebu melihat berita di Televisi yang sedang mewawancarai tentara yang sudah selesai bertugas dan akan dipulangkan kekampung halaman masing-masing, mereka pun terkejut saat melihat anaknya ada di televisi namun dilihatnya sudah tidak memiliki kedua kakinya.

Ibu:"MasyaAllah, anakku.." Sang Ibu menangis melihat kondisi anaknya.

Si Anak tentara tersebut akhirnya memutuskan untuk tidak pulang kerumah, dia merasa kalau hidupnya nanti hanya akan menjadi beban keluarganya, beban ayah dan ibu nya , terlebih kondisinya yang tidak memiliki dua kaki.

==========================================================

Itu hanya paparan dari cerita semata, entah benar atau tidak cerita tersebut, tapi mungkin dalam kehidupan nyata hal tersebut tidak sulit untuk ditemukan.Cinta sejati, adalah cinta yang tanpa pamrih, cinta sejati hanya ingin memberikan yang terbaik kepada yang dicintainya tanpa mengharapkan imbalan apapun. Cinta Sejati adalah cinta yang tulus, mencintai dengan sepenuh hati tapi juga tak berharap untuk dibalas cintanya dari seseorang yang dia cintai.

Cinta yang ikhlas, baik dalam suka terlebih dalam duka dia tetap setia memberikan cintanya.

Apakah cinta kepada pacar masuk dalam kriteria cinta sejati yang tulus dan Ikhlas?

Kebanyakan orang awalnya menyukai seserorang dilihat dari fisik semata. Si dia cantik atau si dia ganteng, akhirnya tumbuh rasa suka, dan ketika mereka memutuskan jadian dalam ikatan pacaran, rasa cintapun mengalir diantara keduanya. Mereka saling memadu kasih dalam suka dan duka.masing-masing mengaku sangat mencintai pasangannya. Hingga suatu saat Allah SWT menguji mereka dengan ujian yang sangat ringan. Si perempuan kecelakaan, namun tidak terlalu parah, hanya saja wajahnya sebelah menjadi cacat berbekas permanen hingga si perempuan tak lagi terlihat cantik menawan.

Si Pria merasa terpukul dengan kondisi pacarnya tersebut.Ikatan emosianal yang sudah terjalin lama seakan tercabik. pertanyaan-pertanyaan setiap hari menjadi dilema besar, sementara dirinya masih ganteng menawan, apakah layak berpacaran dengan perempuan yang wajahnya cacat, terlebih harus menikah dan hidup selamanya. Sementara dia masih sanggup untuk mendapatkan yang lebih baik.

Ini fakta, dan sudah pasti kebanyakan orang saat ini akan bersikap realistis. Lebih baik memilih menjalani hidup baru dengan perempuan yang lebih baik kan??Bagaimana Jika si Pria yang cacat, bagaimana sikap si perempuan pacarnya? Ternyata faktanya sama saja. Realistis saja. karena disana akan ada konflik yang semakin berat baik dalam dirinya sendiri maupun yang ditimbulkan dari lingkungan sekitar.

Yeni, Cinta sejati tak memandang dia kaya ataupun miskin, ganteng atau cantik dan sebagainya. Tapi Cinta sejati datangnya dari dalam hati, dari lubuk hati. Hati ini adalah tempatnya kita menanam iman yang agung. Cinta sejati akan tumbuh menjadi semakin besar ketika pasangan kita terkena musibah yang sangat menyakitkan.Cinta sejati hanya akan selalu memberikan yang terbaik untuk pasangannya ketimbang untuk dirinya sendiri. Cinta sejai Ikhlas Lillahitaala, Tidak mengharapkan balasan apapun, tetapi hanya mengharapkan Ridho Sang Khalik semata dan mengharap kepada-Nya agar dipertemukan dan dijodohkan dengan cinta sejatinya. Cinta sejati menerima apapun keputusan-Nya.

Cinta Yang Ikhlas, Aku mencintaimu Yen..Aku berharap kepada-Nya agar kamu mau denganku, menerimaku apa adanya. aku memintamu kepada-Nya. Dan aku menerima apapun keputusan-Nya.

0 comments:

Post a Comment